Kutai Kartanegara, – Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai puncaknya dengan sebuah upacara yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Dr. H Sunggono.
Upacara ini diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih, diikuti dengan nyanyian lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, serta pembacaan UUD 1945. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Forkopimda Kukar, Asisten III Setkab Kukar Dafip Haryanto, para Kepala Dinas Instansi di lingkungan Pemkab Kukar, barisan Kodim 0906/Kkr, Polres Kukar, Satpol PP Kukar, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kukar, Gabungan pelajar dari tingkat SD, SMP, SLTA, para kepala sekolah, serta karyawan dan karyawati di lingkungan Dinas Pendidikan Kukar.
Tujuan dari peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah untuk memotivasi masyarakat Indonesia dalam mendukung dan memajukan sistem pendidikan demi masa depan yang lebih cerah. Ini juga merupakan momentum untuk mengingatkan akan pentingnya memberikan pendidikan yang berkualitas pada setiap anak bangsa, yang merupakan penerus sekaligus pondasi bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. H Sunggono membacakan pesan tertulis dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Dalam pesannya, Nadiem mengungkapkan perjalanan lima tahun terakhir yang diwarnai dengan tantangan dan kesempatan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Dia menekankan pentingnya gerakan Merdeka Belajar sebagai langkah menuju perubahan yang menyeluruh.
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang tak terduga, mengubah secara drastis proses belajar mengajar dan gaya hidup masyarakat. Namun, pandemi juga memberi kesempatan untuk mempercepat perubahan. Dengan semangat gotong royong, masyarakat berjuang untuk pulih dan bangkit kembali, menciptakan perubahan yang dirasakan di sekeliling mereka.
Nadiem menyoroti peran penting anak-anak yang merasa merdeka saat belajar di kelas, guru yang berani mencoba hal baru, mahasiswa yang siap berkarya di luar kampus, dan seniman serta pelaku budaya yang terus didukung untuk berekspresi.
Meskipun lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan gerakan Merdeka Belajar, Nadiem menyatakan bahwa ini bukanlah akhir dari perjuangan tersebut. Dengan penuh harapan, ia mendorong para penggerak perubahan untuk terus membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
Selain upacara peringatan, rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kutai Kartanegara juga mencakup berbagai lomba dan kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Lomba-lomba tersebut meliputi lomba akademik untuk siswa SD, SMP, dan SMA sederajat, lomba menulis esai untuk siswa SMP dan guru SD serta SMP, lomba Google Site untuk siswa dan guru SMP, lomba gerak jalan untuk berbagai tingkatan pendidikan, serta lomba tradisional seperti lomba menyumpit, belogo, begasing, dan lomba bakiak antar staf Disik Kukar.
Tema kegiatan ini adalah “Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia, Unggul, dan Berbudaya”, yang mencerminkan komitmen untuk mengembangkan potensi manusia dengan nilai-nilai luhur, keunggulan, dan keberagaman budaya. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memperkuat nilai-nilai budaya lokal.