“Kehilangan Mendalam: Ketua DPRD Kukar Junaidi Meninggal Dunia Secara Mendadak”

TENGGARONG – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan berpulangnya Ketua DPRD Kukar, Junaidi, S.Sos., M.Si., pada Senin (2/12) malam. Junaidi meninggal dunia setelah terjatuh secara tiba-tiba saat bermain badminton di belakang Kantor DPRD Kukar. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 22.00 WITA dan sempat mengejutkan banyak pihak, mengingat sosoknya yang dikenal energik dan penuh semangat.

Menurut informasi yang dihimpun, setelah terjatuh, Junaidi segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad (AM) Parikesit di Tenggarong Sebrang. Namun, meskipun upaya pertolongan dilakukan, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit, dalam kondisi yang disebut sebagai Dead on Arrival (DOA).

Direktur RSUD AM Parikesit, Martina Yulianti, menjelaskan bahwa Junaidi sempat terbaring di lapangan selama sekitar 10 menit sebelum mendapatkan pertolongan. Ia juga menambahkan bahwa kondisi seperti ini bisa terjadi akibat kekurangan asupan oksigen saat berolahraga, meskipun tidak ada informasi jelas mengenai riwayat penyakit Junaidi.

Bacaan Lainnya

Junaidi adalah politisi muda yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kukar periode 2024-2029. Ia lahir di Muara Siran pada 11 Januari 1983 dan dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisipol Universitas Kutai Kartanegara, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kukar, dan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kukar.

Kepergian Junaidi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat Kukar. Ucapan belasungkawa mengalir dari berbagai pihak, termasuk rekan-rekan di DPRD Kukar dan kalangan organisasi pemuda yang pernah ia pimpin. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti meninggalnya almarhum, namun kenangan dan warisan yang ditinggalkannya akan selalu dikenang oleh masyarakat.

Pos terkait