Momen Berharga di Pesta Budaya Erau
Tenggarong – Di tengah meriahnya Pesta Budaya Erau dan festival kesenian rakyat, terdapat satu tradisi yang patut untuk diperhatikan, yaitu Beseperah. Tradisi sarapan massal ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pejabat daerah hingga kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Meskipun peserta berasal dari latar belakang sosial yang berbeda, perbedaan tersebut lenyap saat mereka duduk bersila bersama, menikmati hidangan dalam suasana yang akrab dan hangat.
Pelaksanaan Upacara Adat
Pada Kamis pagi, 26 September 2024, Upacara Adat Beseperah berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan. Lebih dari sekadar acara makan, Beseperah merupakan momen penting untuk merayakan tradisi, memperkuat hubungan sosial, dan melestarikan warisan budaya masyarakat Kutai.
Sejarah dan Makna Tradisi
Dalam acara Beseperah, para peserta duduk berkelompok mengelilingi hidangan yang telah disiapkan. Di masa lalu, tradisi ini diselenggarakan oleh sultan sebagai jamuan persembahan kepada rakyatnya, simbol harapan dan doa agar sultan dapat menjadi pemimpin yang mengayomi masyarakat. Acara ini juga mencerminkan keinginan sultan untuk merasakan pengalaman yang dialami oleh rakyatnya.
Pelestarian Nilai-Nilai Budaya
Walaupun Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tidak lagi memegang kekuasaan politik, nilai-nilai luhur tersebut tetap dilestarikan oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, kabupaten tertua di timur Borneo. Kini, hidangan yang disajikan dalam Beseperah disediakan oleh pemerintah kabupaten, melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah dan perbankan.
Kesejajaran dalam Masyarakat
Beseperah melambangkan kesetaraan di antara berbagai kalangan masyarakat. Secara harfiah, Beseperah berarti “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.” Penyelenggaraan tradisi ini setiap tahun menjadi ajang untuk memperkuat rasa persaudaraan dan silaturahmi antar warga Kutai. Selain itu, tradisi ini juga menyampaikan pesan moral bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya.
Testimoni Pengunjung
“Pengalaman saya di acara ini sangat menyenangkan. Saya menikmati budaya dan berbagai macam hal yang dimiliki masyarakat serta makanan yang disajikan. Saya berharap acara ini mampu mempromosikan budaya dan mencerminkan kehidupan sosial suatu daerah,” ujar Ronald, salah satu pengunjung asal Inggris.
Simbol Kebersamaan
Dengan demikian, Beseperah tidak hanya menjadi tradisi sarapan massal, tetapi juga simbol kebersamaan dan keakraban yang mengikat masyarakat Kutai. Tradisi ini terus hidup dan berkembang, membawa nilai-nilai luhur yang memperkuat ikatan sosial di tengah keberagaman.