Gaya Hidup Mewah yang Mengundang Sorotan
Jakarta, Liputan Kukar – Kehidupan orang kaya sering kali menjadi sorotan publik, terutama ketika mereka menampilkan gaya hidup yang sangat mewah. Dari rumah megah bak istana hingga perjalanan dengan pesawat jet pribadi, banyak yang terpesona dengan kemewahan yang ditampilkan. Namun, tidak jarang, di balik kehidupan glamor tersebut tersimpan rahasia kelam yang mencuat ke permukaan. Salah satu contoh mencolok adalah kisah A.M Sonneveld, seorang crazy rich dari Jakarta.
Awal Mula Kehidupan Mewah
Kisah ini bermula pada tahun 1913, ketika Sonneveld, seorang pria Belanda, menjabat sebagai kepala kasir di bank Nederlandsch Indie Escompto Maatschappij. Dengan posisi tersebut, ia bertanggung jawab mengelola uang nasabah dan memiliki akses ke sejumlah besar dana. Gaji yang tinggi dan gaya hidup mewahnya membuat banyak orang percaya bahwa kekayaannya berasal dari pekerjaan yang terhormat.
Gaya Hidup Elit dan Sosialita
Sonneveld dan istrinya sering terlihat bergaul di Societeit Harmonie, tempat berkumpulnya kalangan elit dan kaya. Mereka sering menghadiri pesta-pesta mewah dan menikmati barang-barang mahal. Banyak yang menganggap gaya hidupnya wajar karena ia berasal dari latar belakang elit dan pernah menjadi perwira KNIL, bahkan menerima penghargaan dari Ratu Belanda. Namun, semua itu hanyalah topeng yang menutupi sifat aslinya.
Terungkapnya Skandal
Segalanya berubah ketika pihak bank melakukan investigasi internal dan menemukan ketimpangan dalam laporan keuangan. Pada 5 September 1913, harian Deli Courant mengungkapkan bahwa Sonneveld telah menggelapkan uang bank sebesar 122 ribu gulden. Dengan nilai tukar pada masa itu, jumlah tersebut setara dengan 73 kilogram emas. Jika dihitung dengan nilai emas saat ini, jumlah itu setara dengan Rp73 miliar.
Pelarian dan Pencarian
Setelah skandal ini terungkap, Sonneveld melarikan diri dari Batavia. Polisi segera melacak jejaknya, yang terakhir terlihat menyewa mobil dan menuju hotel di Bandung. Pencarian besar-besaran dilakukan, dan hampir semua surat kabar di Indonesia memberitakan ciri-ciri buronan tersebut. Namun, Sonneveld sangat licin dan terus berpindah tempat, termasuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya.
Akhir dari Pelarian
Akhirnya, titik terang muncul berkat informasi dari teman Sonneveld. Ia diketahui berencana melarikan diri ke Hong Kong. Kepolisian Indonesia segera berkoordinasi dengan otoritas Hong Kong, dan Sonneveld ditangkap saat tiba di sana, bersama istrinya dan barang bukti sisa uang yang disimpan di tas mereka. Keduanya kemudian dipulangkan ke Indonesia.
Proses Hukum dan Hukuman
Di Indonesia, gelar perkara dilakukan, dan setahun kemudian, Sonneveld dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun, sementara istrinya dihukum 3 bulan. Dalam persidangan, Sonneveld mengaku bahwa uang yang digelapkannya digunakan untuk gaya hidup mewah dan foya-foya.
Cermin Berharga
Kisah A.M Sonneveld menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana penampilan luar yang glamor tidak selalu mencerminkan kebenaran. Di balik kehidupan mewahnya, terdapat tindakan kriminal yang berujung pada penangkapan dan hukuman. Cerita ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam ilusi kekayaan yang sering kali dibangun di atas dasar yang tidak etis.