Menyambut Acara Penutup Pesta Adat Erau 2024
Menjelang hari terakhir Pesta Adat Erau 2024, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, telah mengeluarkan titah yang mengatur tata krama prosesi Belimbur yang akan dilaksanakan pada hari ini, Minggu (29/9/2024). Prosesi Belimbur ini akan menjadi momen penutup dari rangkaian acara, yang diawali dengan prosesi Mengulur Naga.
Aturan Prosesi Belimbur
Pangeran Noto Negoro Heriansyah menjelaskan bahwa tradisi Belimbur, yang melibatkan penyiraman air, harus dilakukan dengan mematuhi beberapa aturan yang telah ditetapkan. “Berlimbur hanya boleh dilakukan setelah Sultan naik ke Ranggatiti dan memercikkan air tuli yang diambil dari pusat kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” ujarnya.
Tata Krama yang Harus Dipatuhi
Tata krama yang ditetapkan oleh Sultan untuk prosesi Belimbur tahun ini mencakup berbagai aspek, termasuk lokasi, waktu pelaksanaan, dan aturan penggunaan air. Berikut adalah rincian aturan yang harus diikuti selama prosesi Belimbur:
- Lokasi Belimbur: Dari Tanah Habang Mangkurawang hingga Pal 4 Jalan Wolter Monginsidi, Kecamatan Tenggarong.
- Waktu Pelaksanaan: Jam 11.00 Wita hingga 14.00 Wita.
- Penggunaan Air: Air yang digunakan harus bersih, diambil dari Sungai Mahakam dan drum yang disediakan di sepanjang jalan. Dilarang keras menggunakan air kotor, plastik berisi air, atau mesin pompa air.
- Larangan Khusus: Pelecehan seksual dan penyiraman kepada lansia, ibu hamil, serta balita dilarang keras.
Sanksi untuk Pelanggar
Sanksi akan diberlakukan bagi siapa saja yang melanggar aturan, baik berdasarkan hukum adat Kesultanan maupun hukum positif yang berlaku di negara. Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara, Sunggono, juga telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi lainnya untuk menyediakan air bersih dan gayung guna memeriahkan acara tersebut.
Dengan adanya tata krama yang jelas, diharapkan prosesi Belimbur dapat berlangsung dengan tertib dan khidmat, serta memberikan makna yang mendalam bagi seluruh masyarakat Kutai Kartanegara.